Featured Post
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Ada Lima wilayah (Scope) bagian PTK
yang tidak memuaskan yang perlu mendapatkan prioritas mendesak untuk segera
diteliti di kelas.
a.
Berkaitan
dengan masalah belajar kaitannya dengan prestasi belajar.
Adapun
masalah yang sering ditemui yaitu nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran
kurang memuaskan atau dibawah rata-rata. Siswa pintar sering mendapat nilai
rendah bila diberikan ujian objektif. Siswa kurang mampu menerapkan rumus
matematika dan jika diberikan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir
pertanyaan sering tidak dijawab.
Contoh Konkret: Pak
Cahyo seorang guru kelas III di SDN Cempaka merasa bingung karena nilai ulangan
siswa pada pembelajaran Matematika selalu rendah rata-rata kurang dari 40. Dan
hal tersebut hampir terjadi setiap kali ulangan. Siswa di kelas Pak Cahyo
merasa tidak tertarik pada pembelajaran matematika dikarenakan menganggap bahwa
pembelajaran matematika itu paling sukar.
b.
Berkaitan
dengan desain dan strategi pembelajaran
Dalam
hal ini berkaitan dengan implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran
yang kurang bervariatif. Dalam hal ini masalah yang ditimbulkan dikarenakan
pada pembelajaran guru lebih banyak memberikan ceramah.Guru juga tidak pernah
memberikan praktik. Guru kurang menguasai materi pembelajaran. Serta metode
pembelajaran yang digunakan juga kurang bervariasi.
Contohnya Ibu Suci
merupakan guru kelas II di SDN Karang Taruna. Ibu Susi dalam kegiatan
pembelajaran selalu menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga siswa
endah hendaknya menggunakan metode yang
menarik. Hal tersebut membuat siswa mudah merasa bosan dan tidak tertarik untuk
mengikuti pembelajaran.
c.
Berkaitan
dengan alat bantu, media, dan sumber belajar.
Dalam
hal ini berkaitan dengan masalah penggunaan alat bantu serta media yang tidak
tepat dalam kegiatan pembelajaran.
Contoh konkrit:
ketika Bu Rina sedang menjelaskan terkait materi perubahan wujud benda dalam
pelajaran IPA di kelas VI. Siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian
pada penjelasan guru. Guru hanya berceramah dan tidak menggunakan alat peraga
ketika menjelaskan materi perubahan wujud benda. Keadaan seperti ini telah
terjadi berulang kali hampir pada setiap pelajaran IPA. Dan setiap ulangan
hanya sekitar 5 dari 25 orang siswa yang menjawab dengan benar.
d.
Berkaitan
pengembangan pribadi peserta didik terkait interaksi pembelajaran
Adapun
masalah yang muncul di antaranya siswa kurang aktif dalam diskusi kelas. Bila
diberikan pertanyaan, siswa tidak mau mengangkat tangan untuk menjawab. Jika
ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabannya selalu menyimpang. Sebagian besar
jawaban siswa tidak benar. Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya sangat
kurang. Dan pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.
Contoh konkrit:
Ketika Pak Diki menjelaskan sifat-sifat benda dalam pelajaran IPA di kelas IV
SDN Terang Bulan siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada
penjelasan guru. Kemudian ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti,
tidak seorangpun siswa yang menjawab. Keadaan seperti ini telah terjadi
berulang kali hampir pada setiap pembelajaran IPA. Akibatnya pada setiap
ulangan skor yang diperoleh siswa selalu rendah.
e.
Berkaitan
dengan system asesmen evaluasi terkait hasil pembelajaran.
Masalah
tersebut berkaitan dengan dijumpainya siswa yang masih banyak tidak mengerjakan
tugas atau PR. Siswa tidak memperhatikan pelajaran selama pembelajaran
berlangsung. Banyak siswa yang mengantuk. Selain itu juga banyak yang saling mencontoh ketika
diberikan tugas di kelas.
Contoh konkrit
Ibu Siti merupakan guru kelas V di SDN Sarirejo. Sudah lama Bu Siti merenungi
masalah yang dihadapi terkait pembelajarann di kelasnya. Ibu Siti menghadapi
masalah siswa yang tidak memperhatikan pelajaran selama pembelajaran berlangsung.
Siswa tidak tertarik pada pembelajarannya dan setiap ada tugas selalu tidak
dikerjakan. Sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar