Featured Post

BERLITERASI DIGITAL AGAR BIJAK MENGHADAPI MODUS KEJAHATAN SIBER PERBANKAN

Gambar
Perkembangan teknologi telah merambah ke hampir semua sektor kehidupan masyarakat. Tentunya membawa dampak besar bagi masyarakat Indonesia. Perubahan ini terlihat dari peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengakses informasi melalui media yang lebih beragam dari sebelumnya. Berbagai isu dan kasus seputar masyarakat digital semakin banyak muncul dan memperkuat pengaruh-pengaruh nyata dari revolusi digital bagi kehidupan sehari- hari. Kehadiran teknologi tidak hanya menghasilkan efisiensi, tetapi juga menyuguhkan ancaman bagi umat manusia. Kemunculan istilah siber mengarah pada keamanan global atas teknologi digital. Hampir setiap aspek kehidupan manusia dan instalasi penting pemerintah sekarang terdigitalisasi, sehingga jangkauan serangan siber menjadi lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa serangan siber dapat menyebabkan baik kerusakan fisik maupun nonfisik dalam skala besar. Terdapat empat pilar dalam literasi digital versi Kominfo yaitu cakap digital, etika digital, budaya digita

UTS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PKN SD

 1.    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di pendidikan dasar mengalami perkembangan yang dinamis. Perkembangan tersebut memberikan dampak terhadap karakteristik kekhasan pada muatan materi maupun proses pembelajarannya.

a.    Analisis saya terhadap perkembangan PKn di pendidikan dasar yang dinamis sehingga memberikan dampak terhadap karakteristik kekhasan pada muatan materi maupun proses pembelajarannya tercermin dengan adanya perubahan dan perkembangan kurikulum PKN SD. Perkembangan PKn SD dimulai dari kurikulum 1946 sampai dengan sekarang Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan.

Kurikulum

Perkembangan PKN SD

1946, 1957, 1961

Tidak dikenal mapel Pendidikan kewarganegaraan, Dikemas mapel pengetahuan umum (SD) & mapel tata negara (SMP & SMA).

1968

Mulai Dikenal (PKN), untuk SD: Sejarah Indonesia, Geografi, Civics, SMP: Sejarah Indonesia, Tata Negara, SMA: Materi UUD 1945.

1969

Perkembangan Kurikulum SPG yaitu Sejarah Indonesia, UUD, Kemasyarakatan, HAM.

1973

Perkembangan Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yaitu Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) dan Pengetahuan Kewargaan Negara.

1975 dan 1984

PKN berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP).

1994 dan 1998

PMP berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berisi konsep nilai, norma, dan moral yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.

2004

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di SD PPKn berubah menjadi PKn, sedangkan di SMP, SMA/K menjadi PKn dan Sejarah.

2006

Kurikulum KTSP di SD tetap PKn, sedangkan di SMP, SMA/SMK berubah menjadi PKn.

2013

Perkembangan Kurikulum 2013 yaitu PKn berubah menjadi PPKn.

Dinamika perkembangan PKn  SD yang terjadi merupakan wahana yang semata- mata mencapai esensi pendidikan demokrasi di Indonesia dalam pemberdayaan warganegara dalam rangka mengembangkan masyarakat madani (civil society).

Jadi, PKn SD mengalami perkembangan yang dinamis sesuia dengan karakteristik kurikulum masing-masing. Karakteristik PKn SD saat ini lebih mengarah kepada pembelajaran pembentukan nilai dan karakter.  (Sumber: Bahan Ajar Kapita Selekta PKN SD. 2021. PGSD UNNES)

b.   Karakteristik yang tampak pada perkembangan PKn di pendidikan dasar sesuai perkembangan Kurikulum PKN SD yaitu Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut. Berdasarkan Bahan Ajar  Kapita Selekta PKN SD.

1)   PKn SD saat ini memiliki nomenklatur PPKn                                                                          Hal ini bermula bahwa PPKn dalam proses perjalanan dan perkembangan kurikulum seringkali mengalami dampak yang cukup signifikan, bahkan nomenklatur atau penamaan mata pelajaran ini berganti-ganti.    Sumber: Raharjo. 2020. Analisis Perkembangan Kurikulum PPKn: Dari Rentjana Pelajaran 1947 sampai dengan Merdeka Belajar 2020. Jurnal PKN Progresif: 15(1): 63-82.

2)   Kajian atau muatan materi berbasis nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika                                                                                                                                Pada kurikulum 2013, terdapat penguatan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai alat untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. (Sumber: Balitbang Puskurbuk Kemdikbud)

3)   Istilah mata pelajaran berubah menjadi muatan pelajaran                                       

4)   Muatan pelajaran PPKn terpadu dengan muatan pelajaran yang lain dengan berbasis tema dan subtema

5)   Muatan pelajaran PPKn mengarahkan pada pembelajaran yang demokratis menuju pembentukan nilai dan karakter.        

2.     Outline riset PKn di SD dengan Pendekatan Kuantitatif

a.    Topik Permasalahan             : Model Pembelajaran PKN SD

b.   Deskripsi Permasalahan       :

              Untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah, guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif. Kebutuhan-kebutuhan inovasi terhadap model, metode, media, maupun komponen lain yang terkait dengan pembelajaran menjadi tantangan dan kebutuhan bagi setiap pendidik.Oleh karena itu dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang optimal diperlukan kecermatan guru memilih dan menerapkan serta menyusun model pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

1.    Guru kesulitan dalam memilih dan mengimplementasikan model pembelajaran yang sesuai diajarkan pada pembelajaran PKn.

2.    Motivasi siswa dalam belajar PKn masih kurang karena pembelajaran terkesan monoton dan hanya berpusat pada guru.

c.   Judul                              :                                                                                                     Keefektifan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mupel PPKn di SDN Giling 03

d. Rumusan Masalah         :

1.    Apakah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning efektif meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mupel PPKn?

e.  Tujuan

1.    Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning efektif meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mupel PKn.

f.  Manfaat                          :                                                                                                          Manfaat secara teoritis penelitian dan manfaat praktis penelitian bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti.  

g. Kajian Pustaka               :

1.         Hasil Belajar

a.    Pengertian hasil belajar

          Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi berupa afektif, kognitif dan psikomotorik setelah siswa mengalami proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan (Rifa’I, Anni: 2016).

b.   Macam Hasil belajar

          Hasil belajar siswa dibedakan menjadi tiga bidang, yaitu: (1) bidang kognitif, (2) bidang afektif, (3) bidang psikomotor.

2.         Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

         Model pembelajaran merupakan suatu rencana yang dimanfaatkan dalam pembuatan kurikulum, menyusun rancangan bahan untuk proses pembelajaran maupun membimbing proses pembelajaran di kelas (Joyce & Weil dalam Rusman, 2012:133). Model pembelajaran yaitu pola umum dari perilaku dalam kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis dalam rangka pencapaian tujuan belajar yang efektif dan optimal.

a.       Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

            Johnson (2014: 14) menjelaskan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah sistem pembelajaran yang didasarkan pada filosofi berikut: siswa dapat memperoleh makna dalam materi akademik yang diterima, siswa dapat memperoleh makna dari tugas-tugas sekolah, kemudian siswa dapat mengkaitkan informasi atau materi baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pembelajaran CTL adalah keterkaitan antara setiap materi pelajaran dan kehidupan nyata dengan mengasosiasikan informasi atau pengetahuan baru dengan pengetahuan dan pengalaman nyata yang sudah ada sebelumnya.

b.      Sintaks Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

            Menurut Aqib (2015:7-8) dalam pelaksanaannya model pembelajaran CTL terdapat tujuh prinsip utama yang terlibat di dalamnya, yaitu: (1) Constructivism (Konstruktivisme), (2) Inquiry, (3) Questioning (bertanya) Questioning, (4) Learning Community (Komunitas belajar), (5) Modeling (permodelan), (6) Reflection (Refleksi), (7) Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)

c.       Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

3.        Pembelajaran PKN SD

a.         Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

b.         Pengertian Pembelajaran PKN SD

c.         Tujuan Pembelajaran Pembelajaran PKN SD

4.        Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran PKN SD

              Pendekatan CTL merupakan suatu konsep pembelajaran yang dapat membantu guru menghubungkan materi pembelajaran dengan kondisi siswa yang sebenarnya, dan mendorong siswa untuk menjalin hubungan antara pengetahuannya dengan penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan model pembelajaran tidak hanya melibatkan keterampilan untuk memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga bagaimana memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar juga berkaitan dengan masalah aktual yang muncul di lingkungan sekitarnya. Untuk menjembatani hal ini, pembelajaran PKN dengan model pembelajaran CTL kemudian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

h. Kerangka Berpikir                       :

 

Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif





i. Metode Penelitian :                                                                                                                         Jenis penelitian kuantitatif dengan bentuk Penelitian menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah-langkah Dalam Menganalisis Relevansi Buku Guru dan Buku Siswa

LAPORAN SURVEI KEWIRAUSAHAAN TOKO KELONTONG

Sintaks dan Skenario Pembelajaran Metode Membaca dan Menulis Permulaan (MMP)