Featured Post
Sintaks dan Skenario Pembelajaran Metode Membaca dan Menulis Permulaan (MMP)
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Hai sobat PGSD, kembali lagi dengan kami dalam postingan yang berjudul Metode Membaca dan Menulis Permulaan (MMP). MMP termasuk dalam kajian mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah. Metode Membaca dan Menulis Permulaan mempersyaratkan kepada calon guru agar dapat mengenalkan membaca dan menulis permulaaan pada siswa kelas 1- 3 sekolah dasar.
Pada hakikatnya tujuan pengajaran bahasa Indonesia
adalah agar siswa memiliki keterampilan dalam berbahasa baik itu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk itu membaca dan menulis
permulaan (MMP) merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa dengan baik.
Pada postingan ini akan diuraikan terkait dengan
konsep dasar metode pembelajaran dalam MMP, kelebihan dan kelemahannya, dan
juga sintaksis dalam pembelajaran MMP untuk siswa di sekolah dasar kelas 1-3.
Metode membaca dan menulis permulaan meliputi 5 metode.
Yaitu metode eja, metode bunyi, metode silaba/ suku kata, metode global, dan
metode SAS.
1. Metode
Eja
Contoh skenario pembelajaran MMP kelas 2 semester 1. Tema 1 Hidup Rukun, Subtema 1 Hidup Rukun di Rumah pada pembelajaran 1 materi pokok ungkapan.
Sintaks:
·
Guru memperkenalkan
huruf-huruf secara alfabetis, siswa diminta menghafalkan dan melafalkan sesuai
bunyinya menurut abjad
Contoh : A a, B b, C c, D d, dan seterusnya.
Dilafalkan a ,
b , c
, d , dan seterusnya.
Siswa diminta menuliskan lambang tulisan.
·
Guru memperkenalkan suku kata dengan
merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
Contoh
:
a
, l , i menjadi a -> a (dibaca a)
l.i -> li ( dibaca el.i ->
li )
s
, u , k , a menjadi s. u -> su (dibaca es.u -> su)
k. a
-> ka (dibaca ek.a -> ka )
m, e, n,o, l, o, n, g menjadi m. e
-> me (dibaca em.e -> me)
n.
o -> no (dibaca en.o -> no )
l.
o -> lo (dibaca el.o -> lo + ng
(eng) -> long)
·
Guru melatih siswa menuliskan rangkaian
huruf berupa suku kata
Contoh :
a- li -> ali
su- ka -> suka
me- no- long -> menolong
·
Guru mengenalkan kalimat- kalimat
sederhana.
Contoh : Pak Ali suka menolong.
·
Guru memberikan kalimat yang lebih sulit
agar anak terus berlatih membaca.
Contoh : Pak Ali dan keluarganya saling tolong
menolong.
2.
Metode Bunyi
Sintaks:
·
Guru memperkenalkan
huruf-huruf secara alfabetis siswa diminta menghafalkan dan melafalkan sesuai
bunyinya menurut abjad
Contoh : A a, B b, C c, D d, E e dan seterusnya.
Dilafalkan a ,
eb , ec , ed , e dan seterusnya.
Siswa diminta menuliskan lambang tulisan.
·
Guru menjelaskan bahwa huruf e
dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan benar, keras, lemah, dan
sebagainya.
·
Guru memberikan contoh dari suatu
ungkapan dengan memperkenalkan suku kata dari merangkaikan beberapa huruf yang
dikenalnya
k , e , p , a , l , a , k
, e , l , u , a , r, g , a
ek, e , ep, a , el, a , ek, e , el, u , a, er,eg, a
· Guru
meminta siswa berlatih mengeja suku kata
ek. e -> ke
ep. a -> pa
el . a -> la
· Guru
memberik contoh sebuah kalimat ungkapan dan meminta siswa mengejanya.
Pak Ali seorang kepala keluarga.
· Guru
memberikan 5 contoh kalimat ungkapan dan meminta siswa mengejanya
· Guru
menjelaskan terkiat ungkapan dan contohnya beserta maknanya.
3.
Metode Silaba/ Suku Kata
Sintaks :
· Guru
memperkenalkan suku kata seperti ba,bi,bu,be,bo,ca, ci, cu, ce, co, da, di, du,
de, do dengan menggunakan video menyanyi sehingga anak dapat melihat dan
menirukan.
· Guru
memberikan contoh berupa rangkaian suku kata yang dirangkai menjadi kata-kata
bermakna dari sebuah ungkapan.
ba- ba, ba- be, ba- bi, ba- bu,
ca- ci,
ci – ca, cu- ci, ka- ca
·
Guru memberikan contoh merangkai kata
menjadi kalimat sederhana
Contoh yang diberikan adalah ungkapan.
ga- ji bu- ta, cu- ci ma- ta
·
Guru memberikan contoh yang lain dan
siswa mencoba membacanya
·
Guru memberikan apresiasi terhadap siswa
yang berhasil dan memberikan semangat pada siswa yang belum berhasil.
Metode
kata lembaga merupakan pembelajaran MMP melalui pendekatan kata dengan cara
mengenalkan sebuah kata tertentu.
Sintaks
:
·
Guru mengenalkan sebuah ungkapan
tertentu dengan menuliskannya di papan tulis.Contohnya adalah cuci mata.
·
Guru menjelaskan setiap ada tanda (-)
diwakili dengan satu ketukan.
·
Guru menguraikan kata tadi ke dalam satu
suku kata. Contoh cu-ci ma-ta.
·
Guru menguraikan suku kata menjadi huruf.
Contoh c-u-c-i m-a-t-a.
·
Guru meminta siswa untuk merangkai huruf
menjadi suku kata dengan ketukan. Contoh cu-ci ma-ta.
·
Guru meminta siswa merangkai suku kata
menjadi kata. Contoh cuci- mata.
·
Setelahnya merangkaikannya menjadi kata
ungkangan tertentu. Contoh cuci mata.
Secara sederhana:
cuci
mata -> 1 ketukan
cuci mata -> 2 ketukan
cu-ci ma- ta -> 4 ketukan
c-
u- c-i
m-a-t-a -> 8 ketukan
cu-ci ma- ta -> 4 ketukan
cuci mata -> 2 ketukan
cuci
mata -> 1 ketukan
· Siswa
berlatih untuk menguraikan merangkai kata ungkapan gaji buta.
4.
Metode Global
Metode
Global yaitu MMP dengan penyajian beberapa kalimat disertai dengan gambar
secara utuh. Cenderung membuat siswa membaca gambar dan hanya terbatas pada
satu kalimat.
Sintaks:
· Guru
memberikan sebuah contoh berupa gambar yang disertai sebuah kalimat yang
berbunyi awan hitam.
· Guru
membimbing siswa menguraikan kalimat tersebut menjadi kata dengan diwakili
ketukan. awan- hitam
· Guru
menjelaskan kepada siswa untuk menguraikan kata menjadi suku kata dengan
ketukan. a- wan hi- tam
· Guru
menjelaskan kepada siswa untuk menguraikan suku kata menjadi huruf dengan
ketukan yaitu a- w- a- n h- i- t-a-m.
5.
Metode
SAS
Metode
SAS memiliki ciri penting dalam menyajikan kalimat utuh disertai cerita.
Terdapat 2 tahap yaitu tahap analisis mengenal kata utuh dan tahap sintesis
yaitu penyimpulan. Adapun sintaksnya adalah sebagai berikut.
·
Guru menampilkan gambar sambil bercerita.
·
Guru meminta siswa mengamati gambar dan membaca
kalimat yang ada di bawah gambar.
·
Guru memandu siswa mencari kalimat
berupa ungkapan yang berbunyi adu mulut.
·
Siswa menguraikan kalimat menjadi kata
dengan diiringi ketukan.
·
Siswa untuk menguraikan kata menjadi
suku kata diiringi ketukan.
·
Siswa menguraikan suku kata menjadi
huruf dengan ketukan.
·
Siswa merangkai huruf tersebut menjadi
suku kata.
·
Siswa merangkai suku kata menjadi kata
dengan ketukan.
·
Lalu meminta siswa merangkai kata menjadi
kalimat disertai ketukan
Contoh :
Adi dan Aji sedang bertengkar.
Mereka saling adu mulut.
Itu merupakan sikap yang tidak
mencerminkan hidup rukun.
Mudah-mudahan informasi tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih atas kunjungan nya. Kalau ada pertanyaan bisa share di kolom komentar yaa.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar